Biografi Leluhur Syaikh Syarif Hidayatulloh Dan Wali Songo
(Bagian ke 2)
Silsilah Syaikh Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati)
1. Sayyiduna Muhammad (سيدنا محمّد صلى الله عليه وسلم)
2. Sayyidatuna Fathimah + Sayyiduna ‘Ali bin Abi Tholib (سيدتنا فاطمة + سيدنا علي بن أبي طالب رضي الله عنهما)
3. Sayyid Al-Husain (سيدنا الحسين رضي الله عنه)
4. Sayyid ‘Ali Zainul ‘Abidin (السيد علي زين العابدين)
5. Sayyid Muhammad Al-Baqir (السيد محمّد الباقر)
6. Sayyid Ja’far As-Shodiq (السيد جعفر الصادق)
7. Sayyid ‘Ali Al-‘Uroidli (السيد علي العريضي)
8. Sayyid Muhammad Annaqib (السيد محمّد النقيب)
9. Sayyid ‘Isa Arrumi / Al-Azroq (السيد عيسى الرومي / الأزرق)
10. Sayyid Ahmad Al-Muhajir (السيد أحمد المهاجر)
11. Sayyid ‘Ubaidulloh (السيد عبيد الله)
12. Sayyid ‘Alawi Al-Awwal / Al-Akbar (السيد علوي الأول / الأكبر)
13. Sayyid Muhammad Shohibush-Shouma’ah (السيد محمّد صاحب الصومعة)
14. Sayyid ‘Alawi Ats-Tsani / Al-Ashghor (السيد علوي الثاني / الأصغر)
15. Sayyid ‘Ali Kholi’ Qosam (السيد علي خالع قسم)
16. Sayyid Muhammad Shohib Mirbath (السيد محمّد صاحب مرباط)
17. Sayyid ‘Alawi ‘Ammul Faqih Al-Muqoddam (السيد علوي عم الفقيه المقدم)
18. Sayyid ‘Abdul Malik ‘Adzmat Khon (السيد عبد الملك عظمت خان)
19. Sayyid ‘Abdulloh ‘Adzmat Khon (السيد عبد الله عظمت خان)
20. Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin (السيد أحمد شاه جلال الدين)
21. Sayyid Al-Husain Jamaluddin / Syaikh Jumadil Kubro (السيد الحسين جمال الدين / الشيخ جماد الكبرى)
22. Sayyid ‘Ali Nurul ‘Alam / Nuruddin (السيد علي نور العالم / نور الدين)
23. Sayyid ‘Abdulloh ‘Umdatuddin (السيد عبد الله عمدة الدين)
24. Syaikh Syarif Hidayatulloh (الشيخ الشريف هداية الله)
Biografi Leluhur Syaikh Syarif Hidayatulloh
Sayyid Abu ‘Abdillah Al-Husain bin ‘Ali bin Abi Tholib
adalah putra kedua dari Sayyidah Fathimah binti Rosulillah. Lahir di Madinah
tahun 4 H, tumbuh berkembang dalam keluarga Baginda Nabi, dan meninggal dunia
sebagai Syuhada di Karbala bersama 27 orang dari keluarganya, pada hari Jum’at
10 Muharrom tahun 61 H, dalam usia 56 tahun lebih beberapa bulan.
Dikisahkan, ketika Mu’awiyah meninggal dunia dan
kepemimpinannya digantikan oleh anaknya yaitu Yazid bin Mu’awiyah, maka Sayyid
Al-Husain adalah orang yang tertinggal dari berbai’at padanya. Beliau pergi ke
Makkah bersama rombongan sahabatnya, dan menetap disana dalam beberapa bulan. Para
pengikutnya (termasuk para pengikut ayah dan saudaranya) kemudian mengajaknya
pergi ke Kufah untuk dibai’at sebagai Kholifah. Mereka telah menyiapkan pasukan
untuk menghadapi Dinasti Umaiyah (Yazid dan para pengikutnya). Sayyid Al-Husain
menyambut ajakan tersebut, lalu beliaupun pergi bersama keluarga dan sekitar 80
orang pengawalnya keluar dari Makkah menuju Kufah.
Khabar tersebut didengar oleh Yazid, maka dikirimnya
pasukan untuk menghadang rombongan tersebut di Karbala (tempat di Iraq, dekat
dengan Kufah). Maka terjadilah pertempuran yang tidak seimbang yang menyebabkan
terbunuhnya Sayyid Al-Husain dengan luka yang memenuhi sekujur tubuh dan dipenggal
kepalanya. Diantara orang yang terbunuh bersamanya adalah: putranya yaitu Sayyid
‘Ali Al-Akbar, keponakannya yaitu Sayyid ‘Abdulloh, Sayyid Al-Qosim, dan Sayyid
Abu Bakar (putra-putra dari Sayyid Al-Hasan), saudaranya yaitu Al-‘Abbas, ‘Abdulloh,
Ja’far, dan ‘Utsman (putra-putra Sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib), dan yang
lainnya (putra-putra dari ‘Abdulloh bin ja’far bin Abi Tholib dan putra-putra
dari ‘Uqoil bin Abi Tholib).
Tubuh Sayyid Al-Husain dikebumikan di Karbala, sementara
kepala beserta para istri dan putra-putranya yang masih kecil dikirim ke
Damaskus (ibukota Dinasti Umaiyah). Pada tahun 548 H kepalanya tersebut dipindah
ke Mesir dan dikuburkan disana.
Sayyid Al-Husain memiliki 6 orang putra dan 3 orang
putri, yaitu:
1.
Sayyid ‘Ali
Al-Akbar (terbunuh Syahid bersama ayahnya dan tidak memiliki keturunan),
2.
Sayyid ‘Ali Zainul‘Abidin / Al-Ausath (satu-satunya penerus keturunan Sayyid Al-Husain),
3.
Sayyid ‘Ali
Al-Ashghor (terbunuh saat kecil bersama ayahnya akibat terkena anak panah),
4.
Sayyid ‘Ubaidulloh
(terbunuh Syahid bersama ayahnya),
5.
Sayyid Muhammad,
6.
Sayyid Ja’far,
7.
Sayyidah Zainab,
8.
Sayyidah Sakinah,
9.
Sayyidah Fathimah.
(“Al-A’lam” dan “Syamsudz-Dzohiroh”)
والله أعلم بالصواب
Oleh: Abi Kayyis Al-Mahdawi
Bersambung
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar